Hai sobat, apa yang akan kamu lakukan jika badanmu kotor? Biasanya kamu akan mandi dengan menggunakan sabun. Nah, sabun yang dibuat dari bahan kimia sebagai pembersih merupakan salah satu produk yang sering digunakan untuk kebutuhan membersihkan badan. Selain sabun, apakah ada pembersih lain yang menggunakan bahan kimia sebagai komponen utamanya. Berikut ulasannya.
Bahan Kimia Pembersih
Pembersih merupakan zat yang digunakan untuk mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Dengan adanya pembersih, maka kotoran dapat diangkat dengan mudah dibanding dengan tanpa menggunakan pembersih. Berikut contoh pembersih dan bahan kimia yang digunakannya.
Pada dasarnya bahan kimia pembersih dibagi menjadi 2 jenis, yaitu bahan aktif dan bahan aditif (bahan tambahan). Bahan aktif pada pembersih merupakan bahan yang berfungsi sebagai surfaktan. Sedangkan bahan aditif ini biasanya digunakan untuk memberi tambahan pada bahan aktif. Misalnya untuk pelembut (pakaian), memberi aroma, pengawet, ataupun pengental.
Bahan aktif pada pembersih memiliki kemampuan untuk mengikat dan mengangkat kotoran. Sehingga ketika pembersih dicampurkan, lemak ataupun kotoran pada benda akan bercampur dengan air.
Sabun
Sabun merupakan salah satu produk dari bahan kimia sebagai pembersih. Sabun digunakan lebih dari 2000 tahun yang lalu yang lebih dikenal dengan saponisasi. Saponisasi adalah reaksi minyak atau lemak (tumbuhan dan hewan) dengan basa yang dihasilkan dari abu (alkali). Senyawa yang dihasilkan kemudian dikenal dengan sabun dan senyawa manis lain yang disebut dengan gliserol.
Ada dua macam sabun, yaitu:
Sabun Lunak
Disebut dengan sabun lunak karena terdapat kandungan ion kalium dalam proses pembuatannya. Bahan kimia yang digunakan adalah kalium hidroksida yang juga memiliki sifat pemutih yang lebih lunak. Biasanya sabun lunak digunakan untuk sampo, pasta gigi, dan sabun mandi.
Reaksi kimia yang dihasilkan dari proses pembuatan sabun lunak:
Sabun Keras
Jika sabun lunak menggunakan ion kalium, maka untuk membuat sabun keras menggunakan ion natrium. Ion natrium yang digunakan adalah natrium hidroksida (soda api/kaustik soda). Natrium hidroksida lebih keras dibanding dengan kalium hidroksida. Selain itu natrium hidroksida memiliki daya pemutih yang cukup tinggi dan lebih bersifat iritatif, sehingga sabun keras tak cocok digunakan untuk tubuh. Contohnya, sabun colek.
Reaksi kimia yang dihasilkan dari proses pembuatan sabun keras:
Deterjen
Selain sabun, bahan kimia pembersih lainnya adalah deterjen. Deterjen diciptakan pertama kalinya di tahun 1940-an. Bahan aktif yang digunakan untuk membuat deterjen adalah alkil benzena sulfonat (ABS). Deterjen memiliki daya cuci yang lebih baik dibanding sabun, karena deterjen memiliki sifat anti-redeposisi yang membuat kotoran tidak kembali menempel. Contoh zat kimia sebagai anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.
Baca juga
- Pengertian dan Jenis Bahan Kimia (Zat Aditif)
- Zat Kimia sebagai Pengawet Makanan dan Minuman
- Mengenal Jenis Bahan Pewarna Makanan
Nah, itulah bahan kimia sebagai pembersih yang sering kamu pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Semoga informasi di atas membantu kamu untuk menjelaskan proses pembersihan suatu benda menggunakan bahan kimia.