Bahan Kimia sebagai Pemutih

Bahan Kimia sebagai Pemutih

Sobat, pernahkah seragam yang kamu pakai terkena noda yang susah dibersihkan dengan deterjen? Lalu, bagaimana cara kamu membersihkannya? Apakah cukup menggunakan deterjen atau membutuhkan pemutih? Nah, bagi kamu yang ingin membersihkan noda pakaian yang membandel, kamu bisa menggunakan pemutih. Lantas, mengapa pemutih bisa digunakan untuk membersihkan noda? Berikut penjelasan mengenai bahan kimia sebagai pemutih.

Zat Kimia sebagai Pemutih

Berbagai jenis produk pemutih tersedia di pasaran. Biasanya jenis pemutih ini menggunakan bahan kimia jenis natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit. Selain berfungsi sebagai pemutih, kedua bahan kimia ini juga memiliki fungsi sebagai desinfektan.

Terdapat dua jenis bahan pemutih yang beredar di pasaran, yaitu padat dan cair. Pemutih jenis padat biasanya berupa kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2) atau kaporit. Biasanya kalsium hipoklorit digunakan untuk menghilangkan hama air ledeng ataupun kolam renang.

Bahan Kimia sebagai Pemutih

Sedangkan pemutih jenis cair, biasanya berupa natrium hipoklorit (NaOCl). Natrium hipoklorit atau pemutih klorin memiliki fungsi untuk menghancurkan berbagai mikroorganisme atau sebagai desinfektan. Di pasaran, larutan natrium hipoklorit berwarna sedikit kuning. Hanya saja natrium hipoklorit memiliki sifat tidak stabil dan dapat bereaksi secara kimia di dalam wadah pemutih.

Bahan Kimia sebagai Pemutih

Selain kalsium hipoklorit dan natrium hipoklorit, ada juga pemutih yang berasal dari hidrogen peroksida dan natrium perborat. Bahan kimia sebagai pemutih jenis ini mudah didapatkan, tetapi penggunaannya harus dibatasi karena memiliki potensi membahayakan tubuh.

Natrium Hipoklorit untuk Memutihkan Kain dan Desinfektan

Natrium hipoklorit merupakan bahan kimia yang diklasifikasikan sebagai zat pengoksidasi. Zat ini akan mengambil elektron dari zat kimia lain dan bereaksi untuk memecahkan ikatan kimia di dalam kromofor. Sehingga menyebabkan perubahan struktur ikatan pada kromofor untuk menyerap dan memantulkan cahaya. Hal ini menyebabkan kromofor tidak mampu menghasilkan warna.

Selain untuk memutihkan pakaian, natrium hipoklorit juga berfungsi sebagai desinfektan. Natrium hipoklorit yang terlarut dalam air akan membentuk asam hypoclorous. Ketika bereaksi dengan protein mikroba, natrium hipoklorit akan mendenaturasinya (mengubah bentuk). Protein yang ada pada mikroba ini akan berubah bentuknya, sehingga tidak mampu lagi melakukan tugas pada tubuh mikroba.

Baca juga

Nah, itulah jenis bahan kimia sebagai pemutih yang beredar di pasaran. Cukup jelas kan sobat? Semoga informasi di atas bisa menambah informasi kamu tentang ilmu kimia. Semoga bermanfaat.

Diterbitkan
Dikategorikan dalam kimia

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *